General Manager ASDP Merak Hasan Lessy, mengaku akan menindak tegas jika tebrukti ada karyawan nya yang terlibat dalam kasus penyediaan tiket palsu. Pernyataan itu disampaikan General Manager ASDP Merak, usai teetangkapnya lima orang petugas keamanan dan petugas tambat kapal Sabtu (12/06), oleh pihak Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, karena diduga terlibat menyediakan tiket penyeberangan palsu.
Hasan Lessy selaku GM ASDP Merak juga membenarkan, adanya peristiwa penangkapan tersebut. Namun kelima petugas yang diamankan tersebut diketahui berstatus karyawan outsourcing. Pihaknya pun mengaku mendukung pihak kepolisian dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.
"Sampai saat ini belum ada pegawai organik atau karyawan tetap ASDP yang terindikasi terlibat. Tapi, apabila ada oknum pegawai ASDP turut terlibat dalam kasus ini, maka akan kami lakukan tindakan tegas. Akan kami proses secara hukum dan sanksi terberatnya di PHK atau pemecatan," katanya.
Hasan juga mengaku hingga saat ini sistem ticketing di Pelabuhan Merak masih dijalankan secara normal. Untuk itu pihaknya juga masih mencari tahu terkait aksi-aksi yang dilakukan oknum karyawan outsourcing yang tertangkap tangan menyeberangkan penumpang dengan tiket palsu. Pasalnya, sejak pemberlakuan ticketing elektronik, penumpang kendaraan hanya bisa melalui tolgate dan masuk ke kapal hanya dengan menggunakan barcode yang telah dicetak dari setiap tiket yang dibeli.
"Ya tentu kami juga akan cari tahu, karena semenjak tiket elektronik ini kan kita tahu kendaraan yang masuk melalui pembelian tiket itu ya menggunakan barcode. Beda dengan yang menggunakan surat antar bebas (SAB) yang memang resmi tercatat dan melalui prosedur tidak sembarangan karena minimal harus seizin GM atau kepala cabang," katanya.
Komentar
Posting Komentar